[Curhat] Semester 1


Alhamdulillah ... Sekali lagi Alhamdulillah ...

Allah, I wanna thank you
I wanna thank you for all the things that you've done
You've done for me through all my years I've been lost
You guided me from all the ways that were wrong
And did you give me hope

Seperti ilustrasi gambar dan penggalan lagu dari Maher Zain di atas, saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya yang hingga saat ini masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menulis postingan di blog yang sepertinya hampir sama dengan nasib blog-blog saya sebelumnya yaitu terlantar begitu saja akibat si penulisnya sok sibuk, haha ..

Baiklah ... Di postingan kali ini saya tidak akan share tentang pelajaran di kampus nih, tapi lebih ke my life experience aja selama 1 semester menjadi anak perantauan dan mahasiswa. Pokoknya lebih ke sharing pengalaman aja :D. Mudah"an pengalaman yang saya bagikan bermanfaat ya :)

1. Anak Perantauan    
Pada saat dinyatakan lulus SBMPTN 2014 dan diterima Universitas Brawijaya, yang saya rasakan itu campur aduk seperti nano-nano. Satu sisi saya bahagia, tapi di sisi lain ada rasa kurang bahagia. Sebenernya UB (singkatan dari Universitas Brawijaya) bukanlah universitas pilihan pertama pada saat saya mendaftar SBMPTN. Pilihan pertama saya adalah Universitas Indonesia (urutan pilihan SBMPTN : UI-Teknik Komputer, UB-Teknik Komputer, UNJ-Pend.Teknik Komputer). Mungkin rasanya saya kurang tau diri dengan menaruh banyak harapan pada pilihan pertama saya, syukur-syukur juga masih diterima di pilihan kedua atau ketiga karena saya ini bukan berasal dari SMA, karena saya berasal dari SMK :).
Teman-teman yang dahulunya SMK dan pernah mencoba untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi khususnya yang negeri pada tahun 2014, sebelum tahun 2014 atau sesudah tahun 2014 (dekat-dekat ini) mungkin dan akan merasakan hal yang juga saya rasakan. Mulai dari diskriminasi, dimana di beberapa perguruan tinggi negeri tidak menerima lulusan SMK pada jalur SNMPTN (jalur undangan tanpa tes) dan sulitnya soal tes SBMPTN bagi kami-kami anak SMK (tidak hanya anak SMK juga sih yang kesulitan), tetapi anak SMK merasakan tingkat kesulitan yang lebih di banding anak SMA yang bekalnya sudah agak di atas dari kami-kami anak SMK.
Oke-oke kita back to topic aja, malahan jadi curhat saya :). Mungkin sesi curhat perjuangan anak SMK untuk kuliah nanti akan saya post secara terpisah saja, hhe. Ya, begitu dinyatakan lulus di Univeristas Brawijaya, yang pertama muncul di benak saya adalah "Wah gue bakalan jadi anak perantauan nih, bakalan sering jalan-jalan, bawa-bawa tas besar (carrier) bareng temen-temen buat ngejelajahin alam", ya itulah pikiran saya. Saya tidak memikirkan bagaimana kuliah disana ? Susah atau tidak ? Bertahan hidup disana ? Akhir bulan disana makan mie instan terus atau tidak ? haha. Yang pasti jadi anak perantauan itu ada susah dan senangnya. Susahnya itu kalau lagi sakit, kekurangan uang, dan masih banyak lagi. Kalau senangnya itu bisa lebih bebas menjelajahi tempat kita merantau contohnya saya beberapa minggu yang lalu habis jalan-jalan bareng temen-temen sekelas, hhe :). Nih ada beberapa foto-fotonya.

2. Mahasiswa    
Satu hal yang terbayang di kepala saya pada saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar yaitu jika saya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka yang terbayang oleh saya adalah suasana belajar seperti gambar di atas. Mahasiswa duduk di kursi yang susunannya membentuk setengah lingkaran dan memperhatikan dosennya yang sedang menerangkan materi kuliah di depan papan tulis besar, seperti di film barat gitu lah, hha. Pokoknya keren gitu kalau bisa mendapatkan suasana seperti itu. Tapi kenyatannya sih tidak begitu juga. Kalau di Indonesia sendiri mungkin suasana seperti itu bisa di dapat ketika seminar-seminar saja. Kalau hanya kelas biasa ya belajarnya seperti di sekolah-sekolah gitu tempat duduknya.
Tapi ternyata keseruan menjadi mahasiswa tidak sebatas suasana belajar seperti di atas saja. Setelah saya resmi menjadi mahasiswa 'baru' di Universitas Brawijaya melalui rangkaian-rangkaian acara ospek yang cukup seru. Di luar dari ekspektasi saya yaitu dimana ospek di universitas itu isinya hanya ajang perpeloncoan tetapi di Universitas Brawijaya tidak ada sedikitpun hal tersebut. Yang ada adalah hal-hal menarik dan seru.
Selain itu pada saat saya sudah memasuki kegiatan perkuliahan secara resmi (setelah ospek) saya bertemu dengan teman-teman kelas yang seru-seru dan gokil yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari barat hingga ke timur Indonesia. Dosen-dosen di UB juga seru-seru dan gokil-gokil (khususnya dosen jurusan) rata-rata dosennya masih muda-muda, haha ..
Di UB sendiri banyak sekali terdapat Unit Aktivitas Mahasiswa, mulai dari seni, olahraga, penalaran hingga keagamaan yang di masing-masing bidang tersebut terdapat banyak pilihan lagi. Saya sendiri sebenarnya ikut di bidang penalaran. Tapi semua berubah ketika saya terpilih menjadi koordinator mahasiswa 2014. Saya menjadi lebih sibuk dengan tugas saya tersebut dan pasif di UKM.
Semua itu memang pilihan, karena saya pikir di semester satu ini cukup satu kegiatan saja agar tidak mengganggu kegiatan perkuliahan saya akhirnya saya memilih menjadi koordinator mahasiswa 2014 saja karena tanggungjawabnya yang cukup besar. Dari menjadi koordinator saya banyak berkenalan dengan teman-teman berbagai jurusan.
Kegiatan perkuliahan saya berjalan cukup sibuk, pernah dalam waktu seminggu saya harus ke kampus terus tanpa libur dan juga pulang malam karena harus mengikuti rapat koordinator mahasiswa, tetapi itulah yang namanya berorganisasi pastinya harus ada pengorbanan :).
Saat ini semester satu sudah berlalu dan saya lagi menikmati libur 3 minggu sebelum harus bertempur lagi di semester dua yang menurut dosen-dosen jurusan itu tingkat kesulitannya akan bertambah. Alhamdulilah walaupun di semester satu saya lalui dengan berbagai kesibukan, tetapi saya masih bisa mempertahankan prestasi akademik saya :). Saya yang hanya anak biasa-biasa saja berasal dari SMK dapat bertahan di kegiatan perkuliahan yang lebih banyak membahas konsep-konsep teori daripada praktik itu sesuatu deh, hha. Alhamdulillah pada semester ini saya bisa mendapatkan IP yang wah ... Hanya satu kata yang saya bisa ucapkan yaitu Alhamdulillah ...

Di akhir postingan ini saya ingin berpesan untuk temen-temen SMK yang ingin melanjutkan kuliah. Walaupun pelajaran yang kita dapat di SMK hanya dasar-dasar dan lebih banyak praktik saja, kalian jangan minder untuk meneruskan kuliah, kalau kalian serius dan yakin InsyaAllah lancar, hha :)

Mungkin sekian postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua :).







No comments:

Post a Comment

Instagram